Senin, 26 Mei 2014

Pengaruh Berenang bagi Penderita Diabetes


KARYA ILMIAH OLAHRAGA
“Pengaruh Berenang bagi Penderita Diabetes”




Disusun oleh :
Purwo Susilo Nugroho
6211412141



UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah masalah kompleks yang merupakan hasil dari berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah atau buatan manusia. Penyakit dapat datang kepada semua orang yang tidak dapat ditolak tetapi dapat dicegah atau dihindari. Saat ini masyarakat belum memahami dengan baik dan benar tentang konsep sehat dan sakit. Jadi, sangat penting menumbuhkan pengertian mengenai konsep sehat dan sakit pada benak masyarkat dengan demikian masyarakat dapat mengerti dan dapat mencari alternatif yang benar dalam menyelesaikan masalah kesehatannya.
Pengetahuan masayarakat mengenai konsep sehat dan sakit yang benar akan membuat masyarakat mengerti bagaimana memberdayakan diri untuk hidup sehat dan kebiasaan mereka untuk mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada. Hal ini merupakan dua dari empat grand strategi yang dilakukan Departemen Kesehatan untuk mewujudkan visinya “memandirikan masyarakat untuk hidup sehat” dengan misi “membuat masyarakat sehat” (Depkes RI, 2009)
Pemerintah sering dihadapkan pada berbagai masalah di bidang kesehatan, masalah yang cukup menjadi perhatian para ahli belakang ini adalah assessment faktor risiko penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular yan g ternyata menimbulkan angka kesakitan dan kematian yang tinggi adalah penyakit Diabetes Mellitus.
Penyakit diabetes mellitus (DM) sudah dikenal orang cukup lama, tetapi masih banyak orang yang kurang memahami gejala atau tanda-tanda dari penyakit DM. Hidup dengan diabetes tidaklah mudah. Cara terbaik untuk dapat memulai gaya hidup yang baik bagi penderita diabetes adalah dengan diet dan berolahraga karena penting dalam pengendalian glukosa darah.. Penderita DM yang tidak ada kontra indikasi, dapat dimasukkan dalam program latihan olahraga. Latihan olahraga yang dianjurkan adalah aerobik dan ritmis, misalnya berjalan kaki, berenang, jogging, naik sepeda dll. Dan dalam karya ilmiah ini saya ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai pemulihan kesehatan bagi penderita Diabetes dengan berolahraga berenang.
1.2 Rumusan masalah
1. Mengapa Olahraga mempunyai peran penting bagi penderita Diabetes?
2. Apakah manfaat dari olahraga berenang bagi penderita diabetes?
3. Bagaimana cara mengontrol kesehatan penderita diabetes dengan olahraga berenang?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pentingnya Olahraga untuk penderita Diabetes
2. Dapat mengetaahui manfaat dari Olahraga Berenang bagi kesehatan penderita Diabetes
3. Dapat Mengontrol Kesehetan penderita Diabetes
1.4 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh adalah :
1. Masyarakat dapat mengetahui pentingnya berolahraga
2. Masyarakat dapat mengetahui manfaat olahraga renang bagi penderita Diabetes
3. Penderita Diabetes dapat menjaga kesehatan dengan berolahraga renang























BAB II
Tinjaun Pustaka
2.1 Pengertian Diabetes
Penyakit gula atau kencing manis dalam istilah medisnya disebut diabetes mellitus, dan penderitanya disebut diabetesi (konggres I PERSADI di Bandung Tahun 1986). Pada penderita DM, urine atau air seninya terasa manis, karena mengandung gula (glukosa). Menurut Arcole Margatan (1995: 20) faktor keturunan memegang peranan untuk timbulnya DM, yang berarti anggota keluarga dari penderita DM lebih besar kemungkinannya untuk memperoleh penyakit ini.
Klasifikasi atau jenis diabetes ada bermacam-macam, tetapi di Indonesia yang paling banyak ditemukan adalah tipe diabetes tidak tergantung insulin (DMTTI/DM tipe II). Menurut Jonathan, K. dan Kathleen, L.K. (1992: 66-67) DM yang sekarang dikenal ada dua macam, yaitu:
1. Diabetes mellitus tergantung kepada Insulin ( Diabetes Mellitus Tipe 1 )
Diabetes ini bisa datang kepada segala usia, terutama orang muda. Tanda yang sangat menonjol adalah penderita diabetes jenis ini bergantung pada sumber insulin dari luar yang disuntikkan. Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta dapat diibratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa dalam darah tidak dapat masuk ke dalam sel dengan akibat kadar glukosa dalam darah meningkat. Keadaan inilah yang terjadi pada diabetes mellitus tergantung pada Insulin atau Diabetes mellitus Tipe I.
1. Diabetes mellitus tidak tergantung kepada Insulin ( Diabetes Mellitus Tipe 2 )
Diabetes ini umumnya datang kepada mereka yang berusia diatas 40 tahun, dan paling sering terjadi bagi mereka yang berusia di atas 55 tahun. Pada 4 keadaan diabetes mellitus tidak tergantung insulin (DMTTI), jumlah insulin bisa normal bahkan lebih banyak, tetapi jumlah reseptor (penangkap) insulin dipermukaan sel kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada keadaan DMTTI jumlah lubang kuncinya kurang, sehingga meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena reseptornya kurang, maka glukosa yang masuk ke dalam sel sedikit. Sehingga sel kekurangan bahan makan (glukosa) dan kadar glukosa dalam darah meningkat.



2.2 Gejala Diabetes
Menurut Misna diarly (2006), tanda dan gejala diabetes mellitus adalah:
1. Gejala diabetes mellitus Tipe I muncul secara tiba-tiba pada saat usia anak-anak sebagai akibat dari kelainan genetika, sehingga tubuh tidak memproduksi insulin dengan baik. Gejala-gejalanya antara lain :
1. Sering buang air kecil
2. Terus menerus lapar dan haus
3. Berat badan menurun
4. Kelelahan
5. Pengelihatan kabur
6. Meningkatnya kadar dalam darah dan air seni
7. Cenderung terjadi pada mereka yang berusia di bawah 20 tahun.
8. Sedangkan gejala diabetes mellitus tipe II secara perlahan-lahan sampai menjadi gangguan yang jelas dan ada tahap permukaan seperti gejala diabetes mellitus tipe I yaitu:
1. Cepat lelah, kehilangan tenaga, dan merasa tidak fit
2. Sering buang air kecil
3. Terus menerus lapar dan haus
4. Kelelahan yang berkepanjangan dan tidak ada penyebabnya
5. Mudah sakit yang berkepanjangan
6. Biasanya terjadi pada mereka yang berusia diatas 40 tahun, tetapi prevalensinya kini semakin tinggi terhadap golongan anak-anak dan remaja.
9. Gejala Umum Diabetes
1. Haus berlebihan
2. Kencing berlebihan
3. Dehidrasi
4. Pusing
5. Jantung berdenyut cepat
6. Pandangan mata kabur
7. Infeksi
8. Penurun berat badan ( lebih sering dikaitkan dengan DM tipe I)
Perbedaan berat badan antara penderita diabetes tipe 1 dan 2 umumnya berhubungan dengan pengaruh insulin terhadap tubuh.
2.3 Pengertian Olahraga
Olahraga merupakan kegiatan yang terbuka bagi semua orang sesuai dengan kemampuan, kesenangan, dan kesempatan sehingga dapat dilakukan oleh berbagai unsur lapisan masyarakat. Mengenai tentang defenisi olahraga menurut Giriwijoyo ( Restiana, 22008:15) adalah sebagai berikut : “ Olahraga adalah serangkaian geraka yang teratur dan terencana yang dilakukan orang dengan sadar untuk meningkatkan kemampuan fungsional, sesuai tujuan melakukan olahraga”.
Pendapat tersebut diperkuat oleh Keputusan Presiden No. 131 Tahun 1962, bahwa : “Olahraga mempunyai arti yang seluas-luasnya yang meliputi segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan jasmani maupun rohani pada tiap manusia”. Lain pula halnya menurut Purwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyatakan bahwa: “olahraga adalah latihan gerak badan untuk menguatkan dan menyehatkan badan, seperti renang, lempar lembing, dan sebagainya.
Menurut beberapa pendapat diatas, dapat simpulkan defenisi olahraga adalah sesuatu gerak raga yang dilakukan dengan teratur, terarah, terencana untuk meningkatkan fungsi fisiologi tubuh sehingga tercipta kekuatan rohani dan jasmani.
2.4 Jenis Olahraga
Menurut Triangto (Kurniawati 2008 : 14) “Olahraga ada dua jenis yaitu sebagai olahraga aerobik dan anaerobik”.
1. Olahraga aerobic
Yaitu olahraga yang membutuhkan sumber oksigen sebagai energi utama untuk bergerak. Defenisinya adalah olahraga yang bersifat ringan, gerakan yang dilakukannya sama dan berulang-ulang, selain itu waktu yang digunakannya lama, jenis inilah yang digunakan untuk meningkatkan derajat kesehatan. Contohnya senam aerobic, renang, jogging, bersepeda
2. Olahraga anaerobic
Olahraga jenis ini membutuhkan asam laktat yang digunakan sebagai sumber energy. Defenisi yaitu olahraga yang intensitasnya berat dan waktu untuk melakukannya pendek. Contoh olahraga ini sprint angkat besi.

















BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pentingnya Olahraga bagi Penderita Diabetes
Olahraga secara teratur sangat penting bagi penderita diabetes karena dapat mengontrol kadar gula serta menurunkan berat badan dan tekanan darah. Untuk memahami secara lebih baik pengaruh olahraga terhadap penngendalian glukosa, kita perlu memisahka proses ini menjadi dua bagian yaitu pengaruh akut olahraga (apa yang terjadi saaat Anda berolahraga ) dan pengaruh kronis olahraga ( apa yang terjadi kemudian ).
Pengaruh akut olahraga secara langsung berhubungan dengan peningkatan kecepatan pemulihan glukosa otot. Kita menyebut ini pergantian glikogen otot (glikogen bentuk simpanan glukosa). Saat berolahraga, otot menggunakan glukosa yang tersimpan di dalam otot; dan jika glukosa berkurang, otot mengisi kekurangan ini dengan mengambil glukosa dalam darah. Ini akan mempunyai akibat menurunkan kadar gula dalam darah sehingga memperbesar pengendalian glukosa pada saat berolahraga.
Pengaruh kronis berolahraga berhubungan dengan peningkatan otot yang aktif secara metabolisme. Lebih banyak berolahraga dapat menghasilkan otot yang lebih aktif, yang selanjutnya menggunkan lebih banyak glukosa sehingga menjada kadar glukosa tetap terkendali tetapi jika Anda berhenti berolahraga meskipun hanya beberapa hari, dampaknya akan sebaliknya. Olahraga juga membantu kerja dari insulin karena gula dalam darah dialirkan ke dalam sel otot untuk dirubah menjadi energy sehingga otomatis kadar gula di dalam darah akan menurun sehingga akan meringankan kerja dari insulin.
3.2 Olahraga berenang
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang juga merupakan olahraga tanpa gaya gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung. Akitivitas atau berolahraga yang rutin sangat diperlukan bagi penderita diabetes. Berenang adalah salah satu alternative terbaik untuk menjaga agar Anda tetap segar dan aktif. Berenang tidak membuat persendian kita bekerja keras seperti halnya pada olahraga basket, jogging, tennis. Aktivitas fisik pada renang berlangsung dalam rentangan waktu yang relative panjang, tidak seperti pada golf atau bowling, yang membuat kita mengeluarkan energy dalam waku pendek dan kemudian beristirahat. Jangka waktu dalam beraktifitas ini penting untuk membuat memacu peredaran darah dan mendistribusikan oksigen ke semua organ tubuh secara lebih efisien.
Berenang menggerakan semua bagian tubuh, baik tubuh bagian atas maupun bawah dalam waktu bersamaan dan mampu membakar sekitar 350 hingga 420 kalori per jam. Hal ini sangat baik bagi penderita yang sering mengalami gejala mati rasa (numbness) di kaki.Seperti halnya olahraga lain yang sifatnya menyenangkan, berenang membuat Anda merasa lebih tenang karena membuat tubuh memproduksi hormon endorphin.
Selain itu, olahraga ini akan memperkuat semua otot-otot penting dalam tubuh, yang bisa mengendalikan diabetes. Ketika berenang, sel-sel otot lebih efisien dalam menyerap gula darah. Jika Anda berolahraga, kadar gula memang bisa terkendali selama berjam-jam (kadang berhari-hari). Tentu saja, hal ini tidak akan berlaku selama-lamanya. Itu sebabnya mengapa melakukan olahraga secara teratur lebih pas bagi penderita diabetes ketimbang melakukan latihan tertentu secara intens pada suatu waktu, namun frekuensinya jarang.
3.3 Mengontrol Kesehatan penderita diabetes dengan berolahraga
Olahraga mempunyai peran yang penting bagi penderita diabetes. Penderita Diabetes perlu melakukan konsultasi dengan dokter sebelum mereka memulai berolahraga karena dokter dapat menentuka kondisi dan resiko yang akan menimalisir resiko yang akan ditimbulkan ketika anda berolahraga.
Unsure-unsure yang harus diperhatikan ketika akan berolahraga yaitu Jenis, Intensitas, Durasi, Frekuensi, dan Perkembangan dengan demikian anda akan memahami dengan lebih baik cara menciptakan program olahraga.
1. Jenis olahraga merupakan pengelompokan aktivitas. Kita menggunakan jenis olahraga untuk mengidentifikasi olahraga yang sedang anda lakukan.
2. Intensistas olahraga akan menentukan total kalori yang dibakar, yang secara langsung berhubungan dengan lama aktivitas. Obat apapun yang anda gunakan merupakan factor penting yang perlu dipertimbangkan saat memutuskn intensitas program olahraga anda.
3. Durasi adalah Tingkat daya tahan olahraga Anda tergantung pada lamanya aktivitas yang Anda lakukan
4. Frekuensi olahraga tergantung pada intensitas dan durasi aktivitas olahraga. ACSM menganjurkan olahraga pada sebagian besar hari dalam seminggu bagi kebanyakan orang. Namun, dapat diingat bahwa Anda masih dapat memperoleh manfaat dengan menurunkan durasi olahraga asalkan meningkatkan frekuensinya.
5. Perkembangan adalah Kecepatan perkembangan yang Anda raih dalam program olahraga Anda akan sangat tergantung pada status kesehatan, pilihan olahraga, usia, pengobatan, dan tujuan Anda.
Dalam melakukan olahraga juga diperlukan yang namanya pemanasan dan pendingan. Pemanasan dan pendingan adalah bagian penting dari olahraga. Prinsip dasarnya adalah membuat tubuh Anda siap berolahraga dan secara bertahap memperlambat kerja tubuh setelah berolahraga untuk peralihan secara halus.
3.4 Memulai program berenang (dan tetap menjalaninya jika Anda mengidap Diabetes)
Berikut adalah beberapa panduan praktis untuk memulai:
1. Sebelum Anda memulai, bicarakan dengan dokter atau pelatih kebugaran Anda seputar keadaan kesehatan, bagaimana memulainya dan tujuan awal Anda.
2. Laporkan segera segala masalah dan juga kemajuan yang Anda rasakan kepada dokter Anda.
3. Pada tahap awal, berenang akan sangat melelahkan, terlebih lagi untuk mereka yang tidak berenang dengan baik. Jangan terlalu berlebihan, buatlah tujuan yang sesuai dengan keadaan Anda.
4. Pada awal latihan, masuklah ke dalam kolam secara perlahan. Hindari menyelam di air yang terlalu dingin.
5. Jika Anda berenang di luar ruangan, hindarilah sinar matahari langsung. Terlalu banyak sengantan sinar matahari pada umur lanjut, dapat mengakibatkan kanker kulit.
6. Jangan berenang seorang diri.
7. Jangan pernah berenang setelah minum minuman keras, atau dengan orang yang mengkonsumsi alkohol.
8. Setelah makan, beri waktu tubuh Anda untuk mencerna makanan. Langsung berenang begitu selesai makan akan menyebabkan gangguan pencernaan, karena aliran darah yang membantu pencernaan akan berpindah dari saluran pencernaan menuju otot-otot tubuh Anda.
9. Minumlah sebelum dan sesudah berenang untuk mencegah dehidrasi.
10. Berenang, seperti halnya olah raga yang lain, bisa menyebabkan hypoglycemia. Kenali gejalanya dan informasikan pada rekan yang berenang bersama Anda, demi keselamatan. Bawa makanan kecil yang mengandung karbohidrat saat berenang, siapa tahu Anda membutuhkan kalori ekstra.
11. Pakailah alas kaki pelindung jika Anda berenang di laut atau danau. Sayatan kecil akibat menginjak karang atau batu, dapat menyebabkan luka yang serius pada kaki Anda, khususnya pada mereka yang pernah mengalami gangguan syaraf akibat diabetes.
12. Jika Anda mengidap penyakit jantung, pastikan Anda memberi tahukannya kepada orang yang bisa Anda percaya untuk menolong Anda. Jika Anda meminum tablet nitrogliserin, pastikan Anda membawanya saat ke kolam, dan pastikan tersimpan dalam kantung kering dan mudah untuk dijangkau.
Contoh Program Latihan

Frekuensi : 3-5 hari per minggu
Durasi : 30-60 menit per hari berenang terus-menerus jika Anda seorang perenang, atau Anda dapat membagi-baginya menjadi interval yang dapat Anda lakukan dengan mudah dan meningkat sampai Anda menyelesaikan sesiitu secara terus-menerus.
Intensitas : 60-80% dari denyut nadi jantung maksimal Anda. Perhatikan bahwa denyut jantung Anda ketika berenang akan lebih rendah daripada denyut nadi normal. Dengan berenang, dinyatakan bahwa Anda mengurangi 13 denyut per menit dari denyut jantung maksimal perkiraan Anda sebelum menghitung denyut jantung latihan Anda (mcArdle et al., 2000)
Peningkatan lihat table berikut ini.

Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Frekuensi : tiga hari
Intensitas: 60%-70%Frekuensi : empat hari
Intensitas: 60%-70%Frekuensi : lima hari
Intensitas: 70%-80%Frekuensi : lima hari
Intensitas: 80%Senin30 menit30 menit40 menit50 menit, PL**SelasaHari Istirahat40 menit, PL45 menit, PL50 menitRabu40 menit, ringan*Hari Istirahat50 menit, ringanHari IstirahatKamisHari Istirahat40 menitHari Istirahat40 menit, PLJumat30 menit, PL 50 menit, PLHari IstirahatSabtuHari Istirahat45 menit, mudahHari Istirahat50 menit, berat**MingguHari IstirahatHari Istirahat50 menit, ringanHari Istirahat
*Turunkan intensitas 50%
**Gunakan papan Tolakan sebagai bagian dari sesi.
***Tingkatkan intensitas 5-10%



















BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diabetes merupakan salah satu penyakit metabolisme dalam kelompok diabetes akibat ketidakmampuan tubuh untuk merespon aktifitas sekresi insulin dan gangguan insulin. Olahraga dapat membantu keadaan penderita diabetes menjadi lebih baik apabila penderita melakukan olahraga dengan rutin dan telah berkonsultasi kepada dokter sebelum dan sesudah melakukan olahraga.
Akitivitas atau berolahraga yang rutin sangat diperlukan bagi penderita diabetes. Selain itu, olahraga ini akan memperkuat semua otot-otot penting dalam tubuh, yang bisa mengendalikan diabetes. Ketika berenang, sel-sel otot lebih efisien dalam menyerap gula darah. Jika Anda berolahraga, kadar gula memang bisa terkendali selama berjam-jam (kadang berhari-hari).
















DAFTAR PUSATAKA
Barnes, Darryl E.2012.Program Olahraga: DIABETES .Yogyakarta: PT Cipta Aji Parama
Tandra, Hans.2008.DIABETES.Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
http://dewagratis.com/kesehatan/dokter/indo/pain/chronic-pain/Swimming-For-Chronic-Pain.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar